Permintaan Nanda

Menuruti saran seorang kawannya, seorang Executive muda datang ke panti asuhan, agar hatinya bahagia dan tenteram. Tapi baru saja kakinya melangkah ke dekat pintu keluar, tiba-tiba seorang bocah perempuan kecil menarik tangannya.

“Om mau pulang ya?”
“Iya, sayang” jawabnya tersenyum
“Om..boleh gak Nanda minta sesuatu ke om?” Tanya si kecil
“Boleh, minta apa? Om pasti berikan…”
“Tapi..nanda takut gak boleh sama om?”

Pria itu tersenyum, dalam hatinya apapun yang diminta anak yatim piatu manis ini, pasti akan dipenuhi, karena pikirnya paling tidak lebih dari 5 juta.

“Memangnya nanda mau minta apa?” Katanya sambil berjongkok, memegang bahu anak yatim tsb.
“Om..nanda mau minta… minta… (ragu-ragu)
Boleh gak Nanda manggil ‘AYAH’ ke Om ?”

Pria itu tercengang, tenggorokannya terasa tersumbat. Sebuah permintaan yang tidak pernah diduganya. Ternyata bukan boneka, bukan juga uang, tetapi hanya sebuah sebutan ‘AYAH’.

Tanpa terasa hatinya bergetar. “Boleh…boleh, sekarang Nanda boleh panggil Ayah ke Om.”

“Terima kasih…Ayaah”, sambil memeluk, dan Pria tsb hanya terdiam kelu.
“Kapan, ayah mau datang lagi kesini?” Masing-masing terdiam haru.
“Nanda boleh minta lagi ke ayah, kan?”
“Boleh sayang, Nanda mau minta apa?”

“Nanda minta, kalau Ayah datang lagi kesini, bawa foto Ayah ya…
Nanda mau simpan di kamar nanda, supaya kalau nanda kangen ayah, Nanda bisa liat foto ayah……”

Sung Bong Choi

Sung Bong Choi, terlahir sebagai yatim piatu sejak ia dilahirkan. Ia hidup seorang diri sejak ia berusia 5 tahun. Setiap malam ia tidur ditangga-tangga atau toilet umum, dan untuk menghidupi dirinya ia berjualan permen dan minuman energi di jalan-jalan. Melalui ajang pencarian bakat ia berusaha mengubah keadaanya. Berikut kisahnya…

Aku Menagis Untuk Adikku 6 Kali

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?”
Baca lebih lanjut

Dialog Bayi Dengan Tuhan Sebelum Terlahir ke Dunia

Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan. Dia bertanya kepada Tuhan :

Bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah”

Tuhan : “aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjagamu dan mengasihimu”

Bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”

Tuhan : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”

Bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”

Baca lebih lanjut

Dialog Iblis dan Rasulullah

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Baca lebih lanjut

Kisah Rasulullah dan Pengemis Yahudi

Alkisah terdapat seorang pengemis yahudi buta yang sepanjang hidupnya ia selalu menghina Rasulullah SAW. Setiap hari di pagi hari ia selalu mencaci, mengumpat, dan menghina Rasulullah, “Muhammad pengikut setan”, “Muhammad tukang sihir”, “Muhammad penipu besar !” dan masih banyak umpatan-umpatan keji yang ditujukan kepada Rasulullah. Namun setiap pagi pula Rasulullah mendatangi pengemis yahudi itu dan memberinya makan, tanpa memberi tahu pengemis itu siapa dirinya sebenarnya.

Waktu demi waktu berlalu, hingga suatu saat Rasulullah pun wafat. Para sahabat yang ditinggalkan sebisa mungkin meneruskan kebiasaan-kebiasaan sewaktu beliau masih hidup. Salah satu sahabat  yang meneruskan kebiasaan tersebut adalah Abu Bakar, yang merupakan sahabat sekaligus mertua Rasulullah, suatu ketika ia menanyakan kepada Aisyah, istri Rasulullah, tentang kebiasaan-kebiasaan Rasulullah ketika masih hidup. Aisyah menjawab “Di ujung jalan menuju ke pasar, ada seorang pengemis yahudi, Rasulullah ketika hidup selalu memberinya makan setiap pagi.” Abu Bakar pun ingin meneruskan kebiasaan Rasulullah untuk memberi makan pengemis yahudi itu.

Baca lebih lanjut

Kekesatriaan Imam Ali r.a

Imam ‘ Ali r.a. Khalifah terakhir dari al-khulafa’ al-rasyidin. Singa Allah, lambang ilmu pengetahuan, kedermawanan dan kesetian, yang dikenal sebagai prajurit yang terkuat dan tak terkalahkan pada masanya.

Dikisahkan ketika pertempuran melawan orang-orang kafir, Imam ‘Ali menghadapi pemuda gagah berani yang menyerangnya. Imam Ali lalu berseru “Wahai anak muda, apakah engkau tidak mengetahui siapa aku?” Akulah Ali. Tak seorangpun dapat meloloskan diri dari sabetan pedangku, maka pergilah dan selamatkan dirimu!“

Namun Pemuda itu tetap mendekatinya dengan pedang tehunus di tangannya. “Mengapa kau masih ingin menyerangku?“ Tanya Imam Ali, “Dan mengapa kau ingin mati?”

Baca lebih lanjut